top of page

Bersama Lebih Kuat: 9 Tips Jitu Tingkatkan Kolaborasi Tim Kreatif



Kode baris bertemu goresan pensil, Dialog terbuka jadi kunci.

Kolaborasi erat, sinergi terjalin,Produk hebat tercipta pasti.


Whalaa~~ Halohaaa Sobat Athon! ketemu lagi bareng mimin di ArThon, artikel yang fun and always insightful. Kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang kolaborasi tim dalam lingkup pengembangan produk dan tentunya bisa banget nih jadi bekal sobat sobat khususnya stream UIUX/PM, Front End, dan Back End dalam menghadapi product competition kedepannya. Hmmm kira kira apa aja ya kunci untuk mengoptimalkan proses desain dan pengembangan produk?. Yukk Check this out!


Proyek besar selalu melibatkan kolaborasi erat di antara berbagai bidang spesialisasi. Salah satu contoh kolaborasi yang menarik adalah antara product manager, desainer, dan developer. Sementara developer memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik, desainer menciptakan visual yang memikat, dan product manager menjembatani kebutuhan pengguna dengan tim pengembang. Tanpa kolaborasi ini, hasil akhir proyek tidak akan optimal.


Mengapa Kolaborasi Developer-Desainer Sangat Penting?

Saat desainer, developer, dan product manager bekerja harmonis, produk yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan pengguna dan berfungsi dengan baik. Bayangkan kolaborasi ini seperti mesin yang membutuhkan oli dan perawatan yang baik agar tidak rusak. 

Sebaliknya, komunikasi yang buruk dan kurangnya pemahaman antara desainer, developer, dan product manager dapat menyebabkan proyek memakan waktu lebih lama, membuang sumber daya berharga. Pada akhirnya, pendekatan kolaboratif dan komunikasi efektif semua pihak ini memastikan produk akhir lebih menarik bagi klien. Tanpa praktik yang baik, inkonsistensi desain dan masalah pengembangan dapat merusak pengalaman pengguna.


9 Tips Bangun Komunikasi Efektif antara Developer dan Designer

  1. Dorong Komunikasi Terbuka dan Jujur, Buat saluran komunikasi yang ramah dan terbuka, seperti grup chat di Slack atau pertemuan rutin di Zoom, untuk mendorong umpan balik konstruktif antara tim.

  2. Manfaatkan Alat Kolaboratif, Gunakan perangkat lunak seperti InVision, Figma, atau Adobe XD untuk memungkinkan kolaborasi instan, serta Git untuk melacak perubahan kode dan desain.

  3. Tetapkan Ekspektasi di Awal, Pastikan seluruh anggota mengetahui apa yang diharapkan sejak awal proyek, termasuk jadwal dan tujuan yang realistis.

  4. Kumpulkan Umpan Balik Secara Berkala, Adakan pertemuan rutin untuk mendapatkan umpan balik dari semua anggota tim dan mengatasi tantangan bersama.

  5. Gunakan Desain System, Sediakan panduan gaya dan perpustakaan pola untuk memastikan konsistensi desain dan memudahkan proses pengembangan.

  6. Jadwalkan Pertemuan Rutin, Atur pertemuan mingguan atau dua mingguan yang dipimpin oleh product manager untuk membahas tantangan dan kemajuan proyek.

  7. Sesi Pelatihan Lintas Tim, Adakan sesi pelatihan untuk memperkenalkan keterampilan dasar desain dan pengembangan kepada semua anggota tim, meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap pekerjaan masing-masing.

  8. Tinjauan Desain dan Kode Rutin, Lakukan tinjauan rutin untuk mengatasi masalah besar yang muncul selama proses pengembangan dan memastikan keselarasan antara desain dan pengkodean.

  9. Gunakan Prototyping, Kembangkan model interaktif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang desain akhir dan memastikan bahwa pengembangan dan desain berjalan beriringan.


Nahhh dengan menerapkan strategi ini, sobat bisa menemukan keseimbangan antara mendorong kreativitas dan efisiensi dalam tim, serta menghasilkan produk berkualitas tinggi yang menarik bagi pengguna. 



Referensi:


7 views0 comments

Commenti


bottom of page